![]() |
Gymstick untuk kesehatan (Foto: Google) |
Alat ini terkesan sederhana, hanya sebilah tongkat yang di kedua sisinya terdapat exercise bands atau karet lateks fleksibel. Namun, tahukah Anda bahwa alat ini bukan tongkat biasa? “Gymstick merupakan alat fitnes yang dapat membuat ratusan gerakan berbeda dan fokus pada pembentukan otot, mobilitas, koordinasi, dan pernapasan maksimal,” kata penulis studi dan profesor dari Clinical Exercise Science Gary Sforxo PhD dari Ithaca.
Gymstick ini dikembangkan di Finlandia sejak 1997 oleh Gymstick International Viremestarit Inc, dengan bantuan dari para instruktur olahraga, physiotherapist, dan personal trainer. Makanya, olahraga menggunakan gymstick boleh dibilang sangat aman sekaligus efektif, bahkan untuk kalangan tua sekalipun. Sebab, latihan dengan gymstick tidak memberi tekanan pada punggung belakang, malah sangat ideal untuk orang yang mempunyai masalah pada bagian punggung, dengan banyaknya gerakan yang dilakukan dengan berbaring di lantai yang akan mengurangi ketegangan pada tulang punggung.
Sejak tujuh tahu lalu beberapa negara sudah aktif menggunakan gymstick sebagai alat olahraga, di antaranya Inggris, Italia, Portugal, Jerman, dan Malaysia.
Sementara di Indonesia, alat ini belum marak digunakan. Hanya di gerai Kalbe Nutrition For Life yang berada di Pondok Indah Mall 2, alat olahraga ini dapat ditemukan. “Penggunanya masih sedikit dan hanya di sini (gerai Kalbe) satu-satunya kelas gymstick. Padahal, manfaatnya banyak sekali,” kata Nancy Lim selaku instruktur gymstick.
Baru mencoba sekali, respons di tubuh sudah mulai terasa. “Badan pegal-pegal terutama tangan dan kaki,” ujar Rihaya Syukur, salah seorang peserta kelas gymstick.
“Tapi untuk pembentukan otot lebih cepat dibanding aerobik misalnya. Sebulan saja sudah kelihatan hasilnya,” kata peserta lain Todora Radisic, yang berprofesi sebagai aktivis pernikahan campuran.
Menurut para peserta gymstick ini, hanya dengan latihan gymstick beberapakali, manfaatnya sudah cukup terasa di tubuh. Pembentukan otot terutama terjadi di bagian bisep, abdominal, paha, dan pantat. Bagaimana tidak, alat ini memberikan kekuatan tubuh atas dan bawah dua kali lipat dibandingkan dengan berlatih angkat beban.
“Ketika melakukan angkat beban, resistance band meningkatkan beban. Ketika diturunkan tegangan yang dihasilkan belum usai, malah bertambah. Tidak seperti angkat beban yang ketika diturunkan, bebannya sudah hilang,” kata Gary.
Organisasi World Gymstick Team (WGT) yang menaungi personal trainer khusus gymstick membagi tingkatannya berdasarkan resistensi. Hal ini dibedakan melalui warna karet lateks yang harus dimasukkan pada kedua kaki. Warna hijau (light) dengan resistensi 1–10 kg untuk rehabilitasi dan kaum manula. Untuk wanita dan atlet junior menggunakan gymstick berwarna biru (medium) dengan resistensi 1–15 kg. Sementara warna hitam (strong) dengan resistensi 1–20 kg untuk wanita dan pria dalam keadaan fit.
Cara pemakaiannya sederhana, seperti ketika Anda melakukan latihan fitnes menggunakan alat berat. Bedanya, hanya dilakukan dengan alat seperti tongkat. Cara penggunaannya mudah, tinggal memegang gymstick dengan kedua tangan serta mengikat exercise band ke kedua kaki. Nancy menyarankan akan lebih baik menggunakan sepatu bergerigi sebagai penahan saat latihan.
Untuk menambah beban, cukup putar gagang gymmstick ke depan searah jarum jam.
Karet lateks otomatis akan menggulung di gagangnya dan resistensi akan bertambah.
“Semakin banyak gulungan, akan semakin berat beban atau resistensinya,” kata Tari yang juga ikut kelas gymstick ini. Alat ini, lanjut Tari, akan bekerja layaknya alat berat di pusat kebugaran.
Penelitian membuktikan, dengan olahraga secara rutin menggunakan gymstick, dapat meningkatkan kemampuan kardiovaskuler, memperbaiki struktur tubuh, memperkuat otot-otot lemah, dan membakar lemak. Dalam satu jam berlatih gymstick, lemak yang terbakar sekitar 700 kalori. Gymstick juga dapat mengatasi osteoporosis dan ketegangan otot dengan peregangan dan meningkatkan peredaran darah di dalam otot.
Sebelum berlatih gymstick, Nancy menyarankan untuk minum air yang cukup serta sesudah latihan untuk menghindari dehidrasi. Gunakan pakaian yang nyaman, pakai kaus kaki tebal, dan sepatu olahraga yang di tengahnya dapat menahan loops dari resistence band, boleh memakai sarung tangan untuk menghindari keringat di telapak tangan, pilih warna gymstick yang sesuai dengan level serta kemampuan masing-masing.
“Jika punya keluhan penyakit atau cedera, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dahulu,” tutup Nancy. Tertarik mencoba? (tty)
0 komentar:
Posting Komentar